Jumat, 30 Juni 2017

Contoh Resume Skripsi Penelitian Kuantitatif

Post oleh : Unknown | Rilis : Juni 30, 2017 | Series :
Efektivitas Model Pembelajaran Giving Question and Getting Answer Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII Materi Pokok Statistika di MTs. Walisongo Pecangaan Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015

Skripsi dari Siti Mutmainah (113511062) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Walisongo Semarang 2015


Diresume Oleh :
1.      Laily Fauziah                    (1504016017)
2.      Istajib Azmi                      (1504016018)
3.      M. Caesar Syarif H.          (1504016019)

AQIDAH FILSAFAT
FAKULTAS USHULUDDIN & HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2016



1.      Latar Belakang
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 1 Februari 2015 dengan Ibu Setyawati, S. Pd. Guru pengampu mata pelajaran matematika di kelas VII mendapatkan rata-rata paling rendah di antara mata pelajaran yang lain. Rata-rata kelas pada pelajaran matematika mendapatkan nilai 64.65 yang masih di bawah KKM yang ditentukan yakni, 70.00. Dalam materi-materi yang diajarkan pada mata pelajaran matematika, pada materi statistika mendapatkan rata-rata yang paling rendah di antara materi matematika yang diajarkan di kelas VII yaitu 5.25.
Kemampuan bertanya dan menjawab dari peserta didik terhadap materi yang belum dipahami, akan berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Jika peserta didik bertanya tentang materi tersebut  dan mendapatkan penjelasan dari guru atau dari peserta didik yang sudah menguasai materi tersebut, hal tersebut akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dari urain tentang permasalahan yang dialami peserta didik kelas VII dibutuhkan model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam mata pelajaran matematika. Dalam rangka meningkatkan keaktifan, hasil belajar, kemampuan bertanya dan menjawab peserta didik yang masih rendah, model pembelajaran Giving Question dan Getting Answer merupakan model pembelajaran yang sangat tepat untuk mengatasi masalah- merupakan model pembelajaran yang sangat tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu diadakan penelitian dengan judul Giving Question dan Getting Answer Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik kelas VII Materi Pokok Statistika di MTs. Walisongo Pancangaan Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015.

2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1)      Apakah model pembelajaran Giving Question dan Getting Answer efektif terhadap keaktifan peserta didik kelas VII MTs. Walisongo Pecangaan Jepara pada materi pokok statistika tahun pelajaran 2014/2015?
2)      Apakah model pembelajaran Giving Question dan Getting Answer efektif terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII MTs. Walisongo Pecangaan Jepara pada materi pokok statistika tahun pelajaran 2014/2015?

3.      Signifikasi Penelitian
a.       Mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Giving Question dan Getting Answer efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik kelas VII MTs. Walisongo Pecangaan Jepara pada materi pokok statistika tahun pelajaran 2014/2015.
b.      Mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Giving Question dan Getting Answer efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII MTs. Walisongo Pecangaan Jepara pada materi pokok statistika tahun pelajaran 2014/2015?

4.      Kajian Research Sebelumnya
1)      Yuni Fita Khur Rahmi, NIM: 3214103154 Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Tulungagung 2014, dengan judul Pengaruh Metode Pembelajaran Giving Question dan Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Ngantru Tahun Ajaran 2013/2014. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah: Berdasarkan analisa data diperoleh nilai thitung=  3,183 Dan ttabel= 1,668, Dengan kata lain thitung>ttabel, maka tolak H0 dan terima H1. Jadi dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan metode pembelajaran Giving Question dan Getting Answer terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTsN Ngantru tahun ajaran 2013/2014.
2)      Danny Sudayat NIM: 105017000414 Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Teknik Giving Question dan Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP N 8 Jakarta). Kesimpulan dari skripsi tersebut adalah:
a.       Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran aktif teknik Giving Question dan Getting Answer mempunyai kemampuan matematika siswa lebih baik yaitu memiliki rata-rata sebesar 65.
b.      Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional metode ekspositori mempunyai kemampuan matematika yang kurang baik, sebab hanya memiliki rata-rata sebesar 58,8.
c.       Strategi pembelajaran aktif teknik Giving Question dan Getting Answer berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Hal ini lebih lanjut dapat dilihat dari hasil belajar matematika siswa yang cukup signifikan. Secara empiris terlihat jelas bahwa  rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran aktif teknik Giving Question dan Getting Answer lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah tempat, objek penelitian dan aspek yang diteliti (fokus penelitian). Fokus penelitian pada penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar matematika materi statistika, sementara fokus penelitian terdahulu hanya pada aspek hasil belajar matematika.

5.      Landasan Teori
A.    Deskripsi Teori
1.      Belajar
Belajar merupakan suatu perubahan proses tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.      Teori Belajar
·         Teori Belajar Operan Skinner
Yang mengembangkan teori ini adalah B.F Skinner teori ini dikembangkan pada tahun 1993. Skinner menekankan bahwa unsur dasar tingkah laku adalah korelasi observasional mengenai hubungan stimulus (S) dan respon (R).
·         Teori Belajar Thorndike
Menurut Thorndike belajar merupakan “peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa yang disebut stimulus dan respon”. Thorn mengemukakan bahwa terjadinya proses asosiasi antara stimulus dan respon ini mengikuti hukum-hukum berikut:
1)      Hukum kesepian (law of readiness)
2)      Hukum latihan (law of exercise)
3)      Hukum akibat (law of effect)
Relevansi teori belajar Thorndike dengan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pesrta didik. Peneliti akan menggunakan model pembelajaran Giving Question and Getting Answer yang sesuai dengan hukum latihan (law of exercise) yang dilakukan oleh Thorndike. Dalam model pembelajaran ini peserta didik akan berinteraksi dengan temannya dan mengerjakan soal-soal latihan pokok bahasan statistika yang dibuat oleh temannya ataupun guru.
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Ada dua faktor tang mempengaruhi belajar yakni faktor internal dan faktor eksternal:
a.       Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, meliputi faktor jasmaniyah (kesehatan dan cacat tubuh) dan faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan)
b.      Faktor eksternal adalah yang ada di luar diri individu, meliputi:
1)      Faktor keluarga
2)      Faktor sekolah
3)      Faktor masyarakat
4.      Hasil Belajar
Hasil belajar adalah “kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
5.      Keaktifan
Keaktifan merupakan kegiatan atau kesibukan peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
6.      Model Pembelajaran Giving Question and Getting Answer
Model pembelajaran Giving Question and Getting Answer dikembangkan untuk melatih peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan. Mulai pembelajaran dengan pertanyaan, pertanyaan bisa berasal dari peserta didik ataupun guru. Jika peserta didik, maka perserta didik tersebut diminta menyerahkan kartu bertanya. Setelah pertanyaan diajukan, peserta didik lainnya yang hendak menjawab menuliskan jawabannya di kartu menjawab.

Kelebihan dan kekurangan metode Giving Question and Getting Answer antara lain:
a)      Kelebihan:
·         Suasana menjadi lebih aktif
·         Anak mendapat kesempatan baik secara individu maupun kelompok untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
·         Guru dapat mengetahui penguasaan anak terhadap materi yang disampaikan. Mendorong anak untuk berani mengajukan pendapatnya.
b)      Kekurangan:
·           Pertanyaan pada hakekatnya sifatnya hanya hafalan
·           Jika proses tanya jawab yang berlangsung secara terus menerus akan menyimpang dari pokok pembahasan yang sedang dipelajari.

6.      Metode Penelitian
A.    Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu berdasarkan pada ciri keilmuan, yaitu rasional, sistematis, dan empiris. Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid, reliabel dan obyektif.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, metode ini termasuk dalam penelitin metode kuantitatif. Di dalam penelitian eksperimen dilakukan treatment (perlakuan khusus), sehingga metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertenti terhadap hal lain dalam kondisi yang dikendalikan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “posttest-only control group design”. Karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektivan penerapan model pembelajaran Giving Question and Getting Answer. Dengan desain tersebut terdapat dua kelompok. Kelompok pertama selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Giving Question and Getting Answer, dan kelompok kedua menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang sudah biasa dugunakan guru dalam proses pembelajaran. Selanjutnya kelompok pertama akan disebut kelas eksperimen dan kelompok kedua disebut kelas kontrol.
B.     Tempat dan Waktu Penelitian
1.      Tempat penelitian
Dilaksanakan di MTs. Walisongo yang berada di Jalan Kauman No. 1 Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.
2.      Waktu penelitian
Dilaksanakan tanggal 28 Maret sampai dengan tanggal 05 April 2015, pada semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015.
C.     Populasi penelitian
Populasi
Merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII MTs. Walisongo Pecangaan Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015, terdapat dua kelas, yakni kelas VII A dan VII B yang berjumlah 38 peserta didik. Kelas VII B adalah kelas eksperimen yaitu kelas yang mendapat perlakuan khusus, sedangkan kelas VII A adala kelas kontrol yakni kelas yang tidak mendapat treatment.
D.    Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah “suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan variabel-variabel sebagai berikut:
1.      Variabel bebas
“Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebuah perubahannya atau timbulnya variabel terikat”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Giving Question and Getting Answer sebagai variabel X.
2.       Variabel terikat
“Variabel yang dipengaruhi atau yang terjadi akibat adanya variabel bebas”. Yang terikat dalam variabel ini adalah keaktifan dan hasil belajar pada materi statistika merupakan variabel Y.
E.     Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ialah “teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalaha:
1)      Metode Dokumentasi
2)      Metode Observasi
3)      Metode Tes
F.      Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1)      Analisis Tahap Awal
Analisi awal digunakan untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol
Analisis tahap awal terdiri atas:
a)      Uji normalitas
b)      Uji homogenitas
c)      Uji perbedaan rata-rata
2)      Analisi Instrumen
Terdiri atas
a)      Uji validasi
b)      Reliabilitas
c)      Tingkat kesukaran
d)     Daya beda item
3)      Analisis Tahap Akhir
Setelah kedua kelas diberi perlakuan berbeda, maka dilaksanakan tes akhir berupa tes uraian. Dari tes akhir ini akan diperoleh data yang digunkan sebagai dasar penghitungan analisis data. Analisis akhir meliputi:
a)      Uji normalitas
b)      Uji homogenitas
c)      Uji perbedaan rata-rata.

7.      Hasil Penelitian dan Pembahasan
A.    Deskripsi Data
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Desain dalam penelitian ini adalah “posttest only cotrol design”, yaitu terdapat dua kelas sebagai kelas eksperimen dan control yang dipilih secara random. Kelas eksperimen diberi treatment menggunakan model pembelajaran Giving Question and getting Answer pada materi Statistika, sedangkan kelas control menggunakan pembelajaran secara Eksposotori. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Maret sampai 05 April 2015 di MTs Walisongo Pecangaan Jepara. Secara garis besar, penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap:
1.      Tahap Persiapan
a.      Melakukan Observasi untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran Matematika di MTs Walisongo Pecangaan.
b.      Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas eksperimen dan kontrol.
c.       Menyusun kisi-kisi instrumen tes uji coba sebanyak 15 butir soal uraian.
d.      Menyusun instrumen keaktifan peserta didik kelas eksperimen dan kontrol.
e.       Mengujicobakan instrumen tes kepada peserta didik kelas IX MTs Walisongo Pecangaan.
f.       Menganalisis hasil tes uji coba dan mengambil soal yang valid sebagai soal post test pada kelas eksperimen dan kontrol.

2.      Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran pada kelas eksperimen dan kontrol, masing-masing beralokasi waktu empat kali pertemuan yakni 2 × (2×40) dan 2×(1×40). Di setiap pertemuan, peneliti melakukan obserfasi keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada RPP (lampiran 19 sampai dengan lampiran 27).
3.      Tahap Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dilaksanakan pada kelas eksperimen maupun kontrol untuk mengatur kemampuan peserta didik setelah mendapat pembelajaran materi Statistika. Evaluasi yang digunakan berupa tes uraian yang telah diujicobakan dengan alokasi waktu satu kali pertemuan (2×40). Data yang diperoleh dari evaluasi ini merupakan data akhir sebagai pembuktian hipotesis.
Pada tahap persiapan peneliti melakukan obsevasi ke MTs Walisongo dan memperoleh data sebagai berikut:
a.      Profil Madrasah
Sejarah dan perkembangan MTs Walisongo Pecangaan yang berada di Jalan Kauman no. 1 ini tidak lepas dari erdirinya sebuah lembaga pendidikan Nahdotul Ulama yang berdiri pada tanggal 5 Agustus tahun 1965, yaitu Mu’alimin NU. Lembaga inilah yang menjadi cikal bakal bagi seluruh lembaga pendidikan yang sekarang ini dikelola oleh Yayasan Walisongo, yakni Madrasah Diniyyah Awwaliyah, Wutho, Ulya, MTs, MA, MAK, SLTP, SMU, Dan SMK Kriya Tekstil.
b.      Pra Penelitian
Dari wawancara yang dilakukan peneliti dengan Bapak Mastur, M. Pd. I, jumlah guru yang nengajar dan guru yang mengampu mata pelajaran Matematika. Dari penuturan beliau, jumlah kelas yang ada di MTs. Walisongo sebanyak enam kelas, yaitu setiap tingkatan kelas terdapat dua lokal yaitu A dan B sedangkan jumlah guru yang mengajar di MTs Walisongo terdapat 22 orang yang dapat dilihat pada  lampiran 3. Dari 22 pengajar tersebut, guru yang mengampu mata pelajaran Matematika kelas VII adalah ibu Setyawati, S. Pd. yang sekaligus menjadi waka kurikulum di MTs Walisongo.
Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti saat pembelajaran Matematika berlangsung baik dikelas A dan B, peneliti melihat kurang aktifnya peserta didik saat mapel Matematika berlangsung.

B.     Analisis Data Hasil Penelitian
1.      Analisis Data Tahap Awal
·         Uji normalitas
·         Uji homogenitas
·         Uji perbedaan rata-rata
2.      Analisi Hasil Uji Coba Instrumen
·         Analisis Validitas
·         Analisis Realibilitas
·         Analisis tingkat Kesukaran
·         Analisis Daya Beda Soal
3.      Analisis Tahap Akhir
·         Uji Hipotesis I
Langkah-langkah Uji Hipotesis I
a)      Uji Normalitas Data Keaktifan Peserta Didik
b)      Uji Perbedaan Keaktifan Kelas Eksperimen dan Kontrol
·         Uji Hipotesis II
Langkah-langkah uji hipotesis II
a)      Uji Normalitas Data Tahap Akhir
b)      Uji Homogenitas Data Tahap Akhir
c)      Uji Perbedaan Rata-rata Tahap Akhir

C.     Pembahasan Hasil Penelitian
      Peneliti menggunakan nilai UAS gasal peserta didik kelas VII MTs Walisongo Pecangaan sebagai dasar pengambilan sampel penelitian. Oleh karena itu, peneliti melakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji perbedaan nilai rata-rata UAS gasal (data kemampuan awal peserta didik) untuk mengetahui apakah sempel penelitian berasal dari kondisi awal yang sama atau tidak.
      Berdasarkan uji normalitas data awal yang berdistribusi normal, yaitu kelas VII A dan VII B.. Kemudian, data awal yang berdistribusi diuji homogenitas untuk mengetahui apakah mempunyai varian yang sama (homogen) atau tidak. Dari uji homogenitas tahap awal diperoleh mempunyai varian homogen. Berdasarkan uji persamaan rata-rata data awal menggunakan idependen test diperoleh Thitung  ≤ Ttabel yaitu 0,739 ≤ 1,671, maka sampel memeiliki rata-rata yang identik.
      Dan setelah analisis data awal tersebut, peneliti melakukan cluster random sampling untuk memperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu kelas VII B dab VII A. Selanjutnya kelas eksperimen dan kelas kontrol diperlakukan berbeda dalam mengajar materi Statistika. Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Giving Question and Getting Answer. Sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran metode ekspositori dan pemberian tugas.
      Tes akhir yang berisi 10 item soal uraian tersebut adalah hasil analisis soal uji coba. Kelas uji coba adalah kelas yang sudah pernah mendapatkan materi Aritmatika sosial yaitu kelas IX A MTs Walisongo Pecangaan Jepara. Dari hasil observasi keaktifan yang dilakukan di kelas eksperimen dan kontrol menghasilkan bahwa peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Berdasran hasil tes akhir yang telah dilakukan dapat dikatakan ketuntasan hasil belajar secara klasikal hanya mencapai 21%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Giving Question and Getting Answer lebih efektif daripada model pembelajaran ekspositori.


KESIMPULAN
       Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan tentang “Efektivitas Model Pembelajaran Giving Question and Getting Answer terhadap keaktifan dan hasil belajar peserta didik kelas VII materi pokok statistika di MTs Walisongo Pecangaan Jepara tahun 2014/2015 dapat disimpulkan bahwa:

1.      Model pembelajaran Giving Question and Getting Answer efektif dalam meningkatkan keaktifan peserta didik kelas VII MTs Walisongo Pecangaan Jepara pada materi pokok Statistika Takan uji perbedahun pelajaran 2014/2015. Hal tersebut dibuktikan dari analisis data keaktifan dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya di bab IV. Berdasrkan uji perbedaan rata-rata satu pihak yaitu pihak kanan diperoleh thitung = 8,166 dan ttabel = t(00,5)(74) = 1,671. Karena thitung  >  ttabel, maka signifikan dan hipotesis yang ditujukan dapat diterima.
2.      Model pembelajaran Giving Question and Getting Answer efektif dalam meningkatkan keaktifan peserta didik kelas VII MTs Walisongo Pecangaan Jepara pada materi pokok Statistika Takan uji perbedahun pelajaran 2014/2015. Hal tersebut dibuktikan dari analisis data keaktifan dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya di bab IV. Berdasrkan uji perbedaan rata-rata satu pihak yaitu pihak kanan diperoleh thitung = 6,440 dan ttabel = t(00,5)(74) = 1,671. Karena thitung  > ttabel, maka signifikan dan hipotesis yang ditujukan dapat diterima. Hal tesebut terlihat dari nilai rata-rata hasil belajar peserta didik yang diberi pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran Geving Question and Getting Answer. Lebih baik daripada kelas kontrol, yaitu 74,55. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik yang diberikan pengajaran dengan menggunakan pembelajaran ekspositori adalah 62,56.

google+

linkedin