Proposal
KORELASI RELIGIUSITAS TERHADAP TINGKAT KESUKAAN MATA KULIAH FILSAFAT MAHASISWA USHULUDDIN UIN WALISONGO SEMARANG ANGKATAN 2015
Oleh :
1. Laily Fauziah (1504016017)
2. Istajib Azmi (1504016018)
3. M. Caesar Syarif H. (1504016019)
AQIDAH FILSAFAT
FAKULTAS USHULUDDIN & HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2016
2016
PENDAHULUAN
Ø Latar Belakang
Menurut saya filsafat bukan sekedar merupakan mata kuliah. Filsafat adalah suatu tindakan, suatu aktivitas. Filsafat adalah aktivitas untuk berpikir secara mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan ada, bagaimana menata organisasi dan masyarakat, serta bagaimana hidup yang baik), dan mencoba menjawabnya secara rasional, kritis, dan sistematis. Dengan belajar filsafat, kita akan mampu melihat masalah dari berbagai sisi, berpikir kreatif, kritis, dan independen, mampu mengatur waktu dan diri, serta mampu berpikir fleksibel di dalam menata hidup yang terus berubah.
Religiusitas merupakan sebuah pemahaman tentang keagamaan yang didalamnya terdapat ajaran mengenai hubungan manusia dengan tuhannya serta hubungan manusia dengan sesama manusia. Agama dan ilmu tidak terpisah atau bertentangan, sebab kedua-duanya menyangkut umat manusia dan dunia. Umat manusia membutuhkan kedua-duanya, sebab umat manusia membutuhkan Tuhan maupun dunia. Umat manusia membutuhkan Tuhan, karena Beliau adalah asal-usul dan tujuan akhir dari eksistensi umat manusia. Umat manusia juga membutuhkan dunia, karena dunia adalah lingkungan yang saat ini memungkinkan umat manusia bereksistensi, sebagai salah satu dari sekian banyak ciptaan tuhan
Saat ini banyak sekali yang tidak tahu apa filsafat itu?, yang mengetahui filsafatpun belum tentu menyukai filsafat. Banyak sekali yang dapat mempengaruhi seseorang untuk menyukai filsafat. Seperti mementingkan faktor individu dibandingkan faktor lingkungan. Selain itu apakah religiusitas seseorang dapat mempengaruhi kesukaannya terhadap filsafat?. Dari latar belakang di atas kami tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh religiusitas terhadap kesukaan mata kuliah filsafat mahasiswa fakultas ushuluddin di UIN Walisongo Semarang angkatan 2015.
Ø Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara religiusitas terhadap tingkat kesukaan mata kuliah filsafat mahasiswa Ushuluddin UIN Walisongo Semarang angkatan 2015?
Ø Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara religiusitas terhadap tingkat kesukaan mata kuliah filsafat mahasiswa Ushuluddin UIN Walisongo Semarang angkatan 2015?
Ø Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak dalam persoalan religiusitas dan kesukaan mata kuliah filsafat mahasiswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis untuk menambah pengetahuan mengenai kesukaan mata kuliah filsafat mahasiswa melalui religiusitas
b. Bagi fakultas dapat mempersiapkan sarjana yang utuh, yakni yang mampu berpikir mendalam, rasional dan komunikatif.
KAJIAN PUSTAKA
Ø Hasil Penelitian Sebelumnya
1. Khusnul Khotimah (094411007) Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang 2013. Berjudul “HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN SIKAP TAWADLU’ PADA MAHASISWA FAKULTAS USHULUDDIN IAIN WALISONGO SEMARANG ANGKATAN 2012”
Kesimpulan :
Hasil analisa yang telah dilakukan menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan sikap tawadlu’ mahasiswa. Melalui analisis data yang dilakukan dengan korelasi product moment. Diperoleh hasil γxy= 0, 813 dengan p = 0,000 (p<0,01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis diterima yaitu terdapat hubungan positif yang signifikan antara religiusitas dengan sikap tawadlu’ mahasiswa.
2. Mira Ayu Yulaeka (104411029) Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang 2014. Berjudul “HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DAN KINERJA KARYAWAN ASURANSI AJB BUMIPUTRA CABANG BLORA”
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil perhitungan secara statistik dari variabel religiusitas diperoleh 36 subyek dari 51 subyek atau 70,5% termasuk kategori sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa tingkat religiusitas pada karyawan asuransi AJB Bumiputra Cabang Blora tergolong sangat tinggi. Sedangkan hasil perhitungan secara statistik dalam variabel kinerja diperoleh 27 subyek dari 51 subyek atau termasuk kategori tinggi. Ini menunjukkan bahwa tingkat kinerja pada karyawan asuransi AJB Bumiputra cabang blora tergolong tinggi. Adapun pada uji hipotesis yang dilakukan menggunakan korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi 0, 748 dengan signifikansi 0,000 < 0,001 yang menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Ini berarti ada hubungan positif yang signifikan antara religiusitas dan kinerja pada karyawan asuransi AJB bumiputra cabang blora.
3. Slamet Riyadi (074411010) Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang 2014. Berjudul “HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU AGRESIF REMAJA DI PONDOK PESANTREN MAMBA’UL HUDA PODOREJO NGALIYAN SEMARANG”
Kesimpulan :
Hasil analisa yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara religiusitas dengan perilaku agresif remaja Pondok Pesantren Mamba’ul Huda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan religiusitas dengan perilaku agresif memiliki nilai sebesar -0,281 dengan nilai probabilitas 0,010 dan jumlah subyek pada penelitian sebanyak 25 santri, sedangkan p (0,0100 = } (0,01). Disimpulkan bahwa dalam penelitian ini ada hubungan negatif yang signifikan antara religiusitas dengan perilaku agresif pada remaja Pondok Pesantren Mamba’ul Huda, dimana semakin tinggi religiusitas tetap masih terdapat perilaku agresif. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara religius dengan perilaku agresif dinyatakan diterima.
LANDASAN TEORI
Ø Kerangka Teori
A. Filsafat
1. Pengertian Filsafat
Arti etimologi kata filsafat berasal dari kata Yunani filosofia, yang berasal dari kata filosofein yang berarti mencintai kebijaksanaan. Kata tersebut juga berasal dari kata Yunani Philosophis yang berasal dari kata kerja Philein yang berarti mencintai, atau Philia yang berarti cinta, dan Sophia yang berarti kearifan.
· Menurut al-Farabi filsafat adalah ilmu yang menyelidiki hakikat yang sebenarnya dari segala yang ada.
· Plato menyatakan bahwa filsafat ialah pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran asli.
· Bagi Aristoteles filsafat adalah pengetahuan yang meliputi kebenaran yang tergabung di dalamnya metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik, dan estetika.
Dari berbagai contoh di atas masih dapat ditambah lagi hingga berpuluh-puluh definisi. Atas dasar uraian di atas, maka kami memberikan suatu konsep bahwa filsafat mempunyai pengertian yang multi dimensi.
2. Ciri-ciri Pemikiran Filsafat
· Universal
· Tidak faktual
· Bersangkutan dengan nilai
· Berkaitan dengan arti
· Implikatif
3. Cabang-cabang Filsafat
a. Filsafat pengetahuan
· Epistemologi
· Logika
· Kritik ilmu-ilmu
b. Filsafat khusus
· Hukum
· Budi
· Politik
· Agama
· Kehidupan sosial
· Nilai
c. Filsafat keilmuan
· Matematika
· Ilmu-ilmu fisik
· Biologi
· Linguistik
· Psikologi
· Ilmu-ilmu sosial
d. Dan lain-lain
B. Religiusitas
1. Pengertian
Religi berasal dari bahasa latin religio yang akar katanya adalah religare yang berarti ‘mengikat’ (Driyarkara dalam Subandi, 1988). Religi atau agama mencakup aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan, yang semuanya itu berfungsi untuk mengikat dan mengutuhkan diri seseorang atau sekelompok orang dalam hubungannya terhadap Tuhan, sesama manusia, serta alam sekitarnya.
· Mangunwijaya (Subandi, 1988), membedakan antara istilah religi dengan istilah religiusitas. Religi menunjuk pada aspek formal, yang berkaitan dengan aturan-aturan dan kewajiban; sedangkan religiusitas menunjuk pada aspek religi yang telah dihayati oleh individu di dalam hati. Sesuai dengan pendapat ini.
· Dister (Subandi, 1988), mengartikan religiusitas sebagai keberagamaan yang berarti adanya unsur internalisasi agama itu di dalam diri seseorang.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa religiusitas adalah internalisasi nilai-nilai agama dalam diri seseorang. Internalisasi di sini berkaitan dengan kepercayaan terhadap ajaran-ajaran agama baik di dalam hati maupun dalam ucapan. Kepercayaan ini kemudian diaktualisasikan dalam perbuatan atau tingkah laku sehari-hari.
2. Aspek-aspek religiusitas
Kementrian Kependudukan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia (Subandi, 1988; Widuri, 1995), membagi religiusitas agama Islam dalam lima aspek yaitu :
· Aspek Iman menyangkut keyakinan dan hubungan manusia dengan Tuhan, malaikat, para nabi, dan sebagainya.
· Aspek Islam menyangkut frekuensi, intensitas pelaksanaan ibadah yang telah ditetapkan, misalnya sholat, puasa, zakat.
· Aspek Ihsan menyangkut pengalaman dan perasaan tentang kehadiran Tuhan, takut melanggar larangan dan lain-lain.
· Aspek Ilmu menyangkut pengetahuan seseorang tentang ajaran-ajaran Islam.
· Aspek Amal menyangkut tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya menolong orang lain, bekerja, dan sebagainya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi religiusitas
· Faktor sosial
· Faktor pengalaman
· Faktor kebutuhan
Ø Hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan positif antara religiusitas dengan tingkat kesukaan mata kuliah filsafat mahasiswa. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat religiusitas mahasiswa, maka semakin tinggi pula tingkat kesukaan mahasiswa terhadap mata kuliah filsafat. Sebaliknya semakin rendah tingak religiusitas mahasiswa, maka semakin rendah pula tingkat kesukaan mahasiswa terhadap mata kuliah filsafat.
METODE PENELITIAN
Ø Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variable yang satu dengan yang lain.
Ø Sumber Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan kuantitatif yang yang diambil melalui data primer yang diperoleh secara langsung dari responden yang diteliti dengan memberikan kuisioner kepada responden.
Ø Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
· Keperpustakaan yaitu mencari informasi dari mahasiswa yang dibutuhkan untuk penelitian yang terpilih menjadi populasi. Data dari internet atau dari sumber data lain.
· Observasi, peneliti melakukan pengamatan secara langsung baik terhadap kegiatan perkuliahan dan aktifitas religius mahasiswa tersebut.
· Teknik wawancara, peneliti melakukan wawancara langsung kepada informan langsung atau subjek yaitu sebagian besar mahasiswa religius di UIN Walisongo Semarang.
Ø Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari penelitian yang menjadi pusat dan menjadi sumber data penelitian. Populasi penelitian ini sebagian besar mahasiswa Ushuluddin UIN Walisongo Semarang yang mempunyai religiusitas yang mana berprilaku baik maupun berprilaku buruk.
2. Sampel
Sampel penelitian diperoleh dengan mengambil sebagian besar data responden dari populasi. Hal ini mengacu pada (Sugiyono 2005:90) yang mengatakan bahwa wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakterikstik tertentu yang di tetapkan peneliti untuk memepelajari dan kemudian diambil kesimpulan.
Daftar Pustaka
Achmadi, Asmoro. 2001. Filsafat Umum. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Damanik, Ericson. Pengertian Dan Aspek-Aspek Religiusitas Menurut Para Ahli. (diakses dari http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-dan-aspek-aspek-religiusitas.html pada tanggal 15 Juni 2016 pukul 11:30 WIB.)
Kurniawan, Sandy. Contoh Proposal Penelitian (MPS) : Pengaruh Religiusitas terhadap Pola Perilaku Remaja Gondanglegi, Kab. Malang. (diakses dari https://www.academia.edu/12023685/CONTOH_PROPOSAL_PENELITIAN_MPS_PENGARUH_RELIGIUSITAS_TERHADAP_POLA_PERILAKU_REMAJA_GONDANGLEGI_KAB._MALANG pada tanggal 15 Juni 2016 pukul 12:35 WIB.)
Tafsir, Ahmad. 1994. Filsafat Umum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya